- Home »
- Informatika »
- SISTEM OPERASI
Rendy Ryadi
On Sabtu, 19 Mei 2012
Terminologi
Sistem Operasi
Sejarah Singkat
Pada tahun
1983, Microsoft mengumumkan pengembangan sebuah antarmuka grafis untuk sistem
operasi buatannya, MS-DOS yang telah dibuat untuk sistem IBM PC dan
kompatibelnya semenjak tahun 1981.
Windows 1.0
Versi pertama
Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20
November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa
fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi
1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson,
kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi
Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat"
konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya
memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu,
Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh
MS-DOS.
Lebih jauh
lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya.
Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di
layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat
saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang
digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang
Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut.
Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan
menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.
Windows 2.x
Windows versi
2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih
populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat
karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel
for Windows dan Microsoft Word for Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat
dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk melakukan
operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft
Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul
dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas
Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan
sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai
awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows versi
2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses memori
hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat
menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan
dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
Windows 2.1x
Selanjutnya,
dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti
halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus
real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA).
Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi
dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar
Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory
Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di
dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan
dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan
menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh
Intel 80386.
Versi 2.03
dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1
ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain
beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang "ditiru" oleh
Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William
Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan
yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.
Kesuksesan
dengan Windows 3.0
Microsoft
Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak
versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan
terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk
menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena
memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah
yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple
Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada
waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga
modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk
memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan
apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows 3.0
dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus
386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel
8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus
mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja
dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat
menjalankannya
win /r: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus real
win /s: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus standar
win /3: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0
juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi,
meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari
kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya
fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan
menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan
mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.
Windows 3.0
juga hadir dalam versi "multimedia", yang disebut dengan Windows 3.0
with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini
dibundel dengan keberadaan "multimedia upgrade kit", yang terdiri
atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound
Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat
di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows
for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur
yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang
semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat,
dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual
sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama
pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa
rencana awalnya.
Beralih
sementara ke OS/2
Selama
pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam
mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai IBM OS/2.
OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel
80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada
tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain tentunya
mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.
OS/2 versi
1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks/command line saja.
OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan antarmuka grafis, yang
disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation Manager ini menggunakan
sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem
operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat
tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah
layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi
1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru,
yang disebut dengan High Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk
menggantikan sistem berkas File Allocation Table (FAT).
Pada
awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang akibat
munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling bekerja sama dalam
mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing (IBM dengan OS/2
dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses terhadap kode
masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari
sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua
pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam
sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft akhirnya
setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk menggantikan OS/2
versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus mengembangkan sebuah
sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian menggantikan OS/2 versi
2.0.
Persetujuan
ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun
dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara Microsoft
mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum dirilis) menjadi
Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan teknologi OS/2 dan
Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows
NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian
besar kode bebas dari kode IBM OS/2.
Setelah versi
1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM
akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi 2.0 ini menawarkan
peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI berorientasi objek, yang disebut
dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan
dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun
akhirnya "menjiplak" beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem
operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan
API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga
menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori hingga
4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal sistem masih
menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver juga harus ditulis
dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya beberapa hal internal
lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2 kekurangan driver
perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0,
karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan
Windows setelah "perceraian" hubungan antara mereka.
Pada saat
itu, memang tidak jelas siapa yang menjadi pemenang dalam perlombaan yang
disebut "Desktop Wars", akan tetapi pada akhirnya OS/2 tidak mampu
mendapatkan pangsa pasar yang cukup meskipun IBM pada akhirnya merilis beberapa
versi OS/2 yang jauh lebih hebat lagi setelah versi 2.0 ini.
Windows 3.1
Sebagai
respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan
Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap Windows 3.0
(seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts, yang
dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat di dalamnya
banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia. Versi
3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada
modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang
lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang
merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang
dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
Windows for
Workgroups
Kira-kira
pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows for Workgroups, yang
tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan sebagai sebuah versi yang
tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows dan tambahan kemampuan jaringan
di dalam sebuah paket. Windows for Workgroups mencakup driver jaringan komputer
dan stack protokol yang lebih baik, dan juga mendukung jaringan secara
peer-to-peer. Salah satu download opsional untuk Windows for Workgroups adalah
stack protokol TCP/IP dengan nama kode "Wolverine", yang mengizinkan
akses ke Internet melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups dirilis
dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups 3.11.
Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11 hanya
berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya mesin dengan
prosesor Intel 80386SX.
Semua versi
tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi 3.x. Meskipun
Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang sebelumnya telah dikoreksi
oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang (melebihi 11 karakter, dalam format
8.3), desktop, atau proteksi sistem terhadap kelakuan aplikasi yang tidak
diinginkan, Microsoft secara cepat mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar
desktop untuk IBM PC dan kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar
de-facto untuk perangkat lunak konsumen.
Windows NT
Selama waktu
itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang barunya, yang
disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah Dave Cutler,
yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di
perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh
Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler
pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi
akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum
pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem operasi
penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat petinggi DEC
menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa banyak pekerja
ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode
Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun
kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki
kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu
tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.
Windows NT
3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar terlihat sebagai
kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam bentuk Beta
bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992 dalam sebuah
perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang dilangsungkan di San
Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga mengumumkan keinginannya
untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi Windows NT sekaligus
juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang diberi nama kode
Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi
yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata
Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang telah
diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak
"bersatu" sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian
Cairo belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini.
Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File
System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa
waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan
pengembangan WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk
WinFS di dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah
Microsoft SQL Server.
Dukungan
device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena memang
mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa pengembang,
selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam model abstraksi
perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua versi Windows NT hingga
Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para programmer pun mengeluh
bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu hal yang
rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil risiko
untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang memiliki
pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan performa yang
baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam
beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai
sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini publik bahwa
Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga jauh lebih mahal
(seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium yang kala itu
memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk pengguna pribadi
karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya
hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan
dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan
pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
Akan tetapi,
fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang sempurna untuk
pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun 1993 sedang mengalami
booming besar-besaran, seiring dengan komoditas jaringan di dalam kantor telah
meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan
beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya sistem
berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat
terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar
yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.
Salah satu
peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application Programming Interface
(API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk menggantikan Windows API 16-bit yang
sudah lama. API 32-bit ini dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah
Microsoft menyebut API 16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga
buah implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API terlengkap
dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s (yang merupakan bagian
dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi
untuk Chicago (yang hanya mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas
yang tinggi antara Chicago dan Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem
tersebut adalah sangat jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT
merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan menggunakan kernel
hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya menggunakan kernel
monolithic saja
Setelah
Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows yang
berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago. Chicago didesain
agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit seperti
halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih
terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang
pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar
antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas Win16
juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan
"thunking". GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun
pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi
saat dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh
Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek
lainnya dari versi itu (khususnya fitur Plug and Play).
Microsoft
tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya
masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real secara langsung),
demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal
ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi Windows
sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi dan
stabilitasnya.
Akhirnya,
bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi
Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua
keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk
menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh
lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem
operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk
dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan
sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan
model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi
Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2
gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah
aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi
Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini,
memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT,
meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa
menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik
kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2
versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh
para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang tinggi yang
diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping
dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95
dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat
keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2
lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin tidak
mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan
pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows
3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian
kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM
tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan
waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM
juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan
menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin
setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang
sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak yang meyebabkan
kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum
menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam
lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
Windows 95 - rilis yang sebenarnya dari
Windows 95
Windows 95 A - mencakup pembaruan Windows
95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap
instalasi.
Windows 95 B - mencakup beberapa pembaruan
mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0.
Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia
menyebutnya sebagai Windows 97.
Windows 95 B USB - atau Windows 95 OSR2.1
merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras
berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
Windows 95 C - atau Windows 95 OSR2.5
mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini
merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95
OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada
OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam komputer
buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru dengan sistem
operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.
Selain fitur
yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft
Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki
oleh Windows 95.
Windows NT
4.0
Microsoft merilis
Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses mengancam dominasi
Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT 4.0 ini pada awalnya
dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha untuk memperkenalkan Windows NT
kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki antarmuka yang sama dengan Windows
95, tetapi menggunakan kernel yang sama dengan Windows NT, sehingga lebih
stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan yang tersedia untuk Windows NT 3.51
yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil
dan memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna tersebut pada awalnya memang
dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena Windows 95 dirilis terlebih dahulu
sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir "Windows NT 4.0 adalah
jiplakan dari Windows 95."
Windows NT
4.0 datang dalam empat versi:
Windows NT 4.0 Workstation
Windows NT 4.0 Server
Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition
(yang mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
Windows NT 4.0 Terminal Serve
Windows 98
Pada 25 Juni
1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang dikenal
sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows
95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan
dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver
perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang
mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte,
sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows
98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98
mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web Microsoft
Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut, sehingga menjadikan
Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan direktori seolah-olah
halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat
versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft repot-repot menjaga
dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi dengan
para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada tahun
1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang menawarkan
banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet Connection Sharing,
yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address Translation, yang mengizinkan
beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah
jalur koneksi Internet bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak
masalah minor di dalam Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan
Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling
stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
Windows 2000
Logo yang
digunakan oleh Microsoft Windows selama tahun 2000-2001
Tampilan
desktop Windows 2000
Microsoft
merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya
dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau "NT 5.0". Versi Windows
2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga
pangsa pasar server.
Di antara
fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah
model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi
yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight
Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara
sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada
Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000
terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows
98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan
(dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan
DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk
menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT
terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi
terhadapnya.
Meskipun
Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98,
Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna
rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk
banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak
(printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat
Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000
tersedia dalam enam edisi, yakni:
Windows 2000 Professional
Windows 2000 Server
Windows 2000 Advanced Server
Windows 2000 Datacenter Server
Windows 2000 Advanced Server Limited
Edition
Windows 2000 Datacenter Server Limited
Edition
Windows Me
Pada bulan
September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium Edition (dikenal
juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows
98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga
memasukkan fitur "System Restore," yang mengizinkan para penggunanya
untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja,
pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang
masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows
Movie Maker versi pertama.
Windows Me
dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan
hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP sebagai
sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows
Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft
DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update,
kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah
sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x,
Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah
kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real.
Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition.
Windows Me
merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic
Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi
Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).
Windows XP
Logo
Microsoft Windows yang didesain ulang oleh Microsoft saat merilis Windows XP,
yang digunakan hingga 4 Desember 2006
Tampilan
Windows XP menampilkan folder Sample Pictures, Sample Music, dan Control Panel,
dengan tema Luna dan desktop Bliss.
Pada tahun
2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode
"Whistler" selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa
versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua
jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga
menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar
konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit
yang sudah menua.
Windows XP
merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga
saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat
Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya
diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows XP
tersedia dalam beberapa versi:
Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
Windows XP Home Edition N, sama seperti
Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena
memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
Windows XP Professional, yang ditujukan
bagi para power user dan pebisnis.
Windows XP Professional N, sama seperti
Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena
peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
Windows XP Media Center Edition (MCE),
dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang
ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
Windows XP Media Center Edition 2003
Windows XP Media Center Edition 2004
Windows XP Media Center Edition 2005,
yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
Windows XP Tablet PC Edition, yang
ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
Windows XP Tablet PC Edition 2005
Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk
sistem benam (embedded system)
Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk
para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
Windows XP Professional x64 Edition, yang
dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang
menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau
Intel EM64T).
Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah
versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang
mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan
emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional,
dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat
vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan
produk-produknya sebagai "workstation", karena memang mereka cenderung
memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat
berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).
Windows
Server 2003
Pada tanggal
24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003, sebuah pembaruan
untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang menawarkan banyak fitur-fitur
keamanan yang baru, pemandu "Manage Your Server wizard" yang
menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya, dan juga peningkatan
kinerja. Windows Server 2003 menggunakan kernel Windows NT versi 5.2.
Di dalam
Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di dalam
lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama "Windows
Audio" dan "Themes" demi alasan kestabilan; Agar dapat
menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna harus
mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft Management Console
Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis juga
dimatikan; lagi-lagi pengguna harus mengaktifkannya secara manual, tentu saja
jika device driver yang digunakan "bisa dipercayai".
Pada bulan
Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang merupakan Windows
Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa paket tambahan. Di antara
semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemeuntuk kantor-kantor
cabang, dan integrasi identitas yang luas.
Windows
Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:
Windows Server 2003, Web Edition
Windows Server 2003, Standard Edition
Windows Server 2003, Enterprise Edition
(32-bit dan 64-bit)
Windows Server 2003, Datacenter Edition
Windows Server 2003, Small Business Server
Windows
Fundamentals for Legacy PCs sebagai platform thin client
Pada bulan
Juli 2006, Microsoft merilis sebuah versi Windows XP Service Pack 2, yang
ditujukan untuk pasar thin-client, yang disebut sebagai Windows Fundamentals
for Legacy PCs (WinFLP). WinFLP hanya tersedia bagi para pelanggan Microsoft
Software Assurance. Tujuan dibuatnya WinFLP adalah untuk memberikan pilihan
upgrade kepada para pelanggannya yang masih menggunakan Windows 95, Windows 98,
Windows Me, dan Windows NT Workstation. Sebagian besar aplikasi pengguna
dijalankan di atas mesin jarak jauh dengan menggunakan Terminal Services atau
Citrix.
Setelah
meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti
begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan
Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi kalangan bisnis
sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007.
Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh
dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus
pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk
menggantikan filosofi "administrator-by-default" yang diberlakukan
pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih
"memikat", yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru
(seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru
termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista
juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta
Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows
Vista, menampilkan antarmuka grafis Aero-nya yang memikat, Welcome screen dan
menu Start.
Windows Vista
menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang
signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1
atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak
perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista
dijual dalam beberapa edisi:
Windows Vista Starter
Windows Vista Home Basic
Windows Vista Home Premium
Windows Vista Business
Windows Vista Enterprise
Windows Vista Ultimate
Windows Home
Server
Windows Home
Server (sebelumnya memiliki nama kode Q singkatan dari Quattro) merupakan
sebuah produk server yang diturunkan dari Windows Server 2003, yang didesain
khusus untuk digunakan oleh para konsumen dari pengguna rumahan. Sistem operasi
ini diperkenalkan pada tanggal 7 Januari 2007 oleh Bill Gates. Windows Home
Server dapat dikonfigurasikan dan dipantau dengan menggunakan program console
yang dapat diinstalasikan pada sebuah PC klien. Windows ini memiliki fitur
Media Sharing, backup terhadap drive lokal dan drive jarak jauh, dan duplikasi
berkas.
Windows
Server 2008
Windows
Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dijadwalkan untuk
dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows
Server memiliki nama kode "Windows Server Codenamed Longhorn."
Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan
yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa
lebih modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003.
Windows 7
Rilis
selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang sebelumnya dikenal
dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama kali dirilis, Windows ini
memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600, yaitu perbaikan dari Windows Vista
dimana saat rilis pertama memiliki kernel NT 6.0 build 6000. Windows 7 yang
dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009 ini memiliki keamanan dan fitur yang baru,
diantaranya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan
kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa
fitur yang unik adalah Sidebar yang berganti nama menjadi Gadget dan bebas
ditaruh kemana-mana pada desktop (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa
diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik.
Spesifikasi Windows 7 lebih ringan dan harganya juga lebih murah dari pada
Windows Vista.
Sama seperti
Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
Windows 7 Starter
Windows 7 Home Basic
Windows 7 Home Premium
Windows 7 Professional
Windows 7 Ultimate
Windows 7 Enterprise
Manajemen
Memori Sistem Operasi
MANAJEMEN MEMORI
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari program counter.
Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.
a. Jenis Memori
• Memori Kerja
- ROM/PROM/EPROM/EEPROM
- RAM
- Cache memory
• Memori Dukung
- Floppy
- Harddisk
- CD
b. Fungsi manajemen memori :
Manajemen memori merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Memori perlu dikelola sebaik-baiknya agar :
1. Utilitas CPU meningkat.
2. Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
3. Tercapai efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
4. Transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.
5. Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
6. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
7. Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
8. Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.
1. Isi Memori
Instruksi eksekusi yang umum, contohnya, pertama mengambil instruksi dari memori. Instruksi dikodekan dan mungkin mengambil operand dari memory. Setelah instruksi dieksekusi pada operand, hasilnya ada yang dikirim kembali ke memory. Sebagai catatan, unit memory hanya merupakan deretan alamat memory; tanpa tahu bagaimana membangkitkan (instruction counter, indexing, indirection, literal address dan lainnya) atau untuk apa (instruksi atau data). Oleh karena itu, kita dapat mengabaikan bagaimana alamat memori dibangkitkan oleh program, yang lebih menarik bagaimana deretan alamat memori dibangkitkan oleh program yang sedang berjalan.
a. Pengikatan Alamat (Address Binding)
Pengikatan alamat adalah cara instruksi dan data (yang berada di disk sebagai file yang dapat dieksekusi) dipetakan ke alamat memori. Sebagian besar sistem memperbolehkan sebuah proses user (user process) untuk meletakkan di sembarang tempat dari memori fisik. Sehingga, meskipun alamat dari komputer dimulai pada 00000, alamat pertama dari proses user tidak perlu harus dimulai 00000. Instruksi pengikatan instruksi dan data ke alamat memori dapat dilakukan pada saat :
o Compile time
Jika lokasi memori diketahui sejak awal, kode absolut dapat dibangkitkan, apabila terjadi perubahan alamat awal harus dilakukan kompilasi ulang.
o Load time
Harus membangkitkan kode relokasi jika lokasi memori tidak diketahui pada saat waktu kompilasi.
o Execution time
Pengikatan ditunda sampai waktu eksekusi jika proses dapat dipindahkan selama eksekusi dari satu segmen memori ke segmen memori lain.
b. Dinamic Loading
Untuk memperoleh utilitas ruang memori, dapat menggunakan dynamic loading. Dengan dynamic loading, sebuah rutin tidak disimpan di memori sampai dipanggil. Semua rutin disimpan pada disk dalam format relocatable load. Mekanisme dari dynamic loading adalah program utama di-load dahulu dan dieksekusi. Bila suatu routine perlu memanggil routine lain, routine yang dipanggil lebih dahulu diperiksa apakah rutin yang dipanggil sudah di-load. Jika tidak, relocatable linking loader dipanggil untuk me-load rutin yg diminta ke memori dan meng-ubah tabel alamat.
Keuntungan dari dynamic loading adalah rutin yang tidak digunakan tidak pernah di-load. Skema ini lebih berguna untuk kode dalam jumlah besar diperlukan untuk menangani kasus-kasus yang jarang terjadi seperti error routine. Dinamic loading tidak memerlukan dukungan khusus dari sistem operasi.
c. Dinamic Linking
Sebagian besar sistem operasi hanya men-support static linking, dimana sistem library language diperlakukan seperti obyek modul yang lain dan dikombinasikan dengan loader ke dalam binary program image. Dinamic linking biasanya digunakan dengan sistem library, seperti language subroutine library. Tanpa fasilitas ini, semua program pada sistem perlu mempunyai copy dari library language di dalam executable image. Bagaimanapun, tidak seperti dynamic loading, dynamic linking membutuhkan beberapa dukungan dari sistem operasi
d. Overlay
Sebuah proses dapat lebih besar daripada jumlah memori yang dialokasikan untuk proses, teknik overlay biasanya digunakan untuk kasus ini. Teknik Overlay biasanya digunakan untuk memungkinkan sebuah proses mempunyai jumlah yang lebih besar dari memori fisik daripada alokasi memori yang diperuntukkan. Overlay tidak membutuhkan dukungan khusus dari sistem operasi. User dapat mengimplementasikannya secara lengkap menggunakan struktur file sederhana, membaca dari file ke memori dan meloncat ke memori dan mengeksekusi instruksi read yang lebih baru.
2. RUANG ALAMAT LOGIKA DAN RUANG ALAMAT FISIK
Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat logika (logical address) dimana alamat terlihat sebagai uni memory yang disebut alamat fisik (physical address). Tujuan utama manajemen memori adalah konsep meletakkan ruang alamat logika ke ruang alamat fisik. Hasil skema waktu kompilasi dan waktu pengikatan alamat pada alamat logika dan alamat memori adalah sama. Tetapi hasil skema waktu pengikatan alamat waktu eksekusi berbeda. dalam hal ini, alamat logika disebut dengan alamat maya (virtual address). Himpunan dari semua alamat logika yang dibangkitkan oleh program disebut dengan ruang alamat logika (logical address space); himpunan dari semua alamat fisik yang berhubungan dengan alamat logika disebut dengan ruang alamat fisik (physical address space). Memory Manajement Unit (MMU) adalah perangkat keras yang memetakan alamat virtual ke alamat fisik. Pada skema MMU, nilai register relokasi ditambahkan ke setiap alamat yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori.
3. SWAPPING
Swapping merupakan pemindahan proses dari memori utama ke disk dan kembali lagi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan akses langsung ke memory image tersebut.
4. ALOKASI BERURUTAN
Memori utama biasanya dibagi ke dalam dua partisi yaitu untuk
o Sistem operasi biasanya diletakkan pada alamat memori rendah dengan vektor interupsi
o Proses user yang diletakkan pada alamat memori tinggi.
Alokasi proses user pada memori berupa single partition allocation atau multiple partition allocation.
a. Single Partition Allocation
Pada single partition allocation diasumsikan sistem operasi ditempatkan di memori rendah dan proses user dieksekusi di memori tinggi. Kode dan data sistem operasi harus diproteksi dari perubahan tak terduga oleh user proses.
b. Multiple Partition Allocation
Pada multiple partition allocation, mengijinkan memori user dialokasikan untuk proses yang berbeda yang berada di antrian input (input queue) yang menunggu dibawa ke memori. Terdapat dua skema yaitu partisi tetap (fixed partition) dimana memori dibagi dalam sejumlah partisi tetap dan setiap partisi berisi tepat satu proses. Jumlah partisi terbatas pada tingkat multiprogramming. Digunakan oleh IBM OS/360 yang disebut Multiprogramming with a Fixed number of Task (MFT). Skema yang kedua adalah partisi dinamis (variable partition) merupakan MFT yang digeneralisasi yang disebut Multiprogramming with a Variable number of Tasks (MVT).
c. Fragmentasi
Fragmentasi Eksternal terjadi pada situasi dimana terdapat cukup ruang memori total untuk memenuhi permintaan, tetapi tidak dapat langsung dialokasikan karena tidak berurutan. Fragmentasi eksternal dilakukan pada algoritma alokasi dinamis, terutama strategi first-fit dan best-fit. Fragmentasi Internal terjadi pada situasi dimana memori yang dialokasikan lebih besar dari pada memori yang diminta tetapi untuk satu partisi tertentu hanya berukuran kecil sehingga tidak digunakan.
5. PAGING
a. Konsep Dasar Paging
Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak berurutan; mengijinkan sebuah proses dialokasikan pada memori fisik yang terakhir tersedia. Memori fisik dibagi ke dalam blok-blok ukuran tetap yang disebut frame.
b. Implementasi Sistem Paging
Setiap sistem operasi mempunyai metode sendiri untuk menyimpan tabel page. Beberapa sistem operasi mengalokasikan sebuah tabel page untuk setiap proses. Pointer ke tabel page disimpan dengan nilai register lainnya dari PCB. Pada dasarnya terdapat 3 metode yang berbeda untuk implementasi tabel page :
• Tabel page diimplementasikan sebagai kumpulan dari “dedicated” register.
Register berupa rangkaian logika berkecepatan sangat tinggi untuk efisiensi translasi alamat paging.
• Tabel page disimpan pada main memori dan menggunakan page table base registe” (PTBR) untuk menunjuk ke tabel page yang disimpan di main memori. Penggunakan memori untuk mengimplementasikan tabel page akan memungkinkan tabel page sangat besar (sekitar 1 juta entry).
• Menggunakan perangkat keras cache yang khusus, kecil dan cepat yang disebut associative register atau translation look-aside buffers (TLBs). Merupakan solusi standar untuk permasalahan penggunaan memori untuk implementasi tabel page.
c. Proteksi
Pada model page, proteksi memori menggunakan bit proteksi yang diasosiasikan untuk setiap frame. Biasanya bit proteksi disimpan pada tabel page. Satu bit mendifinisikan satu page untuk “read and write” atau “read-only”. Setiap acuan ke memori melalui tabel page untuk menemukan nomor frame yang benar. Level proteksi yang lebih baik dapat dicapai dengan menambah jumlah bit yang digunakan.
d. Multilevel Paging
Model multilevel paging digunakan pada sistem yang mempunyai ruang alamat logika yang sangat besar yaitu antara 232 s/d 264. Pada sistem ini, tabel page akan menjadi sangat besar. Misalnya untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit dan ukuran page 4K byte, maka tabel page berisi 1 juta entry (232 / 212). Solusinya yaitu dengan melakukan partisi tabel ke beberapa beberapa bagian yang lebih kecil.
e. Shared Page
Pada skema paging, dimungkinkan untuk sharing kode umum. Bentuk ini penting terutama pada lingkungan time sharing. Satu copy read-only dibagi ke beberapa proses (misalnya editor teks, compiler dan sistem window). Kode yang dibagi harus berada pada lokasi ruang alamat logika yang sama untuk semua proses.
6. SEGMENTASI
Segmentasi adalah skema manajemen memori yang memungkinkan user untuk melihat memori tersebut. Ruang alamat logika adalah kumpulan segmen. Setiap segmen mempunyai nama dan panjang. Spesifikasi alamat berupa nama segmen dan offset. Segment diberi nomor dan disebut dengan nomor segmen (bukan nama segmen) atau segment number. Segmen dibentuk secara otomatis oleh compiler.
a. Konsep Dasar Segmentasi
Konsep segmentasi adalah user atau programmer tidak memikirkan sejumlah rutin program yang dipetakan ke main memori sebagai array linier dalam byte tetapi memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda-beda, tidak perlu berurutan diantara segment tersebut. Sebuah program adalah kumpulan segmen. Suatu segmen adalah unit logika seperti program utama, prosedur, fungsi, metode, obyek, variabel lokal, variabel global, blok umum, stack, tabel simbol, array dan lain-lain
.
b. Arsitektur Segmentasi
Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan .
Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment table), terdiri dari :
o Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal
o Segmen limit merupakan panjang segmen Seperti tabel page, tabel segmen dapat berupa register atau memori berkecepatan tinggi.
o Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang menunjuk ke segment table.
o Segment-table length register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai jumlah segmen yang digunakan program.
o Untuk alamat logika (s, d), pertama diperiksa apakah segment number s legal (s < STLR), kemudian tambahkan segment number ke STBR, alamat hasil (STBR + s) ke memori dari segment table.
c. Proteksi dan Sharing
Proteksi bit dapat diletakkan pada tabel segmen. Segmen instruksi dapat diproteksi sebagai segmen read-only atau execute only, segmen data dapat diproteksi sebagai segmen read-write. Pemetaan pada perangkat keras memory akan memeriksa bit proteksi untuk mencegah akses yang illegal.









